Jika kamu menginginkan penjualan untuk bisnis rental mobil dan motor kamu meningkat, tenang saja, artikel ini adalah jawabannya. Kali ini, mintor akan jelaskan strategi marketing terbaik untuk bisnis rental mobil dan motor yang akan membantu kamu meningkatkan branding serta penjualan secara masif.
Memiliki strategi marketing adalah salah satu cara mendapatkan insight tentang kinerja bisnis kamu secara keseluruhan, apalagi bisnis rental mobil dan motor ini memiliki volatilitas demand pasar yang tinggi. Bisa dibilang, bisnis musiman juga, karena tidak setiap hari orang akan membutuhkan bisnis rental mobil dan motor. Tapi, tenang saja, ada cara tertentu agar bisnis rental mobil dan motor kamu tetap stabil. Berikut ini dia strategi marketing terbaik untuk bisnis rental mobil dan motor.
Baca juga artikel menarik lainnya: Fenomena Keajaiban di Sungai Han, Jawaban Atas Meningkatnya Ekonomi Korea Selatan
Perlu dipahami bahwa jika kamu memiliki bisnis rental kendaraan, kamu perlu mengidentifikasi target konsumen. Dan bisa jadi target konsumen ini berbeda-beda tergantung moda transportasi yang dipilihnya apa. Misalnya, target konsumen untuk bisnis sewa mobil bisa jadi berbeda dibandingkan sewa sepeda motor.
Jika sudah menentukan target konsumen kamu, selanjutnya adalah untuk menyesuaikan strategi marketing berdasarkan buyer persona yang berbeda-beda. Misalnya, jika target konsumen kamu adalah bapak-bapak yang menginginkan sewa mobil untuk keperluan acara, kamu bisa membuat kampanye promosi di media sosial yang banyak “bapak-bapak” seperti di Facebook. Atau, bisa melalui teknik marketing konvensional dengan menyebarkan flyer langsung, karena ini yang paling dikenal oleh target konsumen kamu.
Demand pasar ini sangat dinamis, berubah-ubah, dan tidak tentu. Ya bisa dicontohkan dengan harga bahan pokok saat ini di Indonesia, pada saat musim panen harga cabe bisa saja lebih rendah, karena suplai lebih banyak dibandingkan permintaan. Hukum suplai dan permintaan ini juga berlaku pada bisnis rental mobil ataupun motor. Inilah yang perlu kamu ketahui untuk meningkatkan penjualan bisnis.
Mintor ambil contoh dari bisnis rental motor yang ada di Bali. Pada saat musim liburan, ada banyak sekali wisatawan baik dari asing maupun lokal yang menyewa motor di Bali. Nah, pada musim liburan ini, karena permintaannya tinggi dan memanfaatkan “musiman” maka, harga sewa kendaraan roda dua atau motor di Bali meningkat. Dari harga sebelumnya Rp 70k/hari menjadi Rp 100k/hari. Hal ini juga bisa kamu terapkan pada bisnis kamu.
Dengan memanfaatkan hukum supply & demand, kamu bisa menentukan posisi kamu dalam strategi marketing, misalnya, pada musim tertentu seperti lebaran. Bisa jadi, ada orang yang ingin pergi ke kampung halamannya dengan menyewa mobil rental. Ataupun ketika berada di kampung halamannya yang berbeda pulau, dia menyewa mobil untuk memudahkan mobilisasi. Dari sini, kamu bisa meningkatkan harga, karena pastinya demand akan naik, sementara suplai mobilnya semakin sedikit.
Sebaliknya, jika ada musim di mana bisnis kamu sedang sepi pembeli, kamu sebaiknya melakukan modifikasi terhadap strategi harga, supaya tidak terjadi perang harga dengan kompetitormu juga. Jadi sesuaikan dan lirik harga kompetitormu. Misalnya, untuk low season, harga rental mobil bisa saja berubah menjadi Rp 500k/hari lepas kunci untuk tipe mobil tertentu atau bisa lebih rendah.
Menyesuaikan harga ini sangat penting, karena jika kamu tidak pandai dalam menilai kinerja permintaan pasar, bisnis kamu akan tertinggal oleh kompetitor yang selalu adjust strategi mereka demi mendatangkan pembeli.
Ini lebih dikhususkan untuk bisnis rental mobil secara spesifik. Ada rental mobil yang menyediakan jasa driver, ada juga yang memberikan kemudahan “lepas kunci” supaya pembeli lebih leluasa mengendarai mobilnya. Inilah yang harus kamu atur sebagai bagian dari strategi marketing.
Balik lagi kepada dua poin di atas. Misalnya, untuk target konsumen orang tua berkeluarga yang berumur di atas 40 tahun, mayoritas di antara mereka lebih memilih menggunakan jasa sewa mobil dengan sistem lepas kunci. Alasannya karena lebih leluasa dan bisa lebih nyaman berkendara dengan satu keluarga di dalam mobil. Nah, inilah yang harus kamu targetkan dalam kampanye atau promosi marketing kamu di media sosial, sesuaikan dengan demand dan demografinya.
Jika kamu adalah bisnis rental mobil yang mempunyai identitas brand bersamaan dengan drivernya, bisa jadi target konsumen kamu adalah korporat atau perusahaan. Jadi semacam jasa charter mobil untuk para staf dan karyawan dari perusahaan tersebut.
Sekarang adalah zamannya digitalisasi. Jika bisnis kamu tidak melakukan digitalisasi, sama saja kamu melewatkan jutaan peluang yang akan hadir di masa depan, dan bisnis kamu bisa bangkrut karena kalah saing dengan kompetitor yang sudah gencar melakukan digitalisasi. Era yang dinamis mewajibkan tiap pengusaha untuk berpikir kritis karena masyarakat akan semakin pintar dan selektif dalam melakukan pembelian.
Digitalisasi merupakan salah satu strategi marketing yang ampuh dan terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan. Bayangkan saja, dengan satu kali promosi di berbagai macam channel digital marketing, bisnis kamu bisa mendapatkan jangkauan hingga ratusan ribu orang di seluruh Indonesia.
Tentu saja, presensi digital memang penting, tapi yang terpenting adalah menghasilkan hasil yang lebih besar dengan kerja keras minimum. Artinya bekerja secara efektif menggunakan hukum pareto untuk marketing. Kamu fokus berikan input 20% untuk menghasilkan 80% output.
Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena kehadiran teknologi digital yang memudahkan kehidupan manusia. Bahkan, generasi milenial saja sudah paham dan melek terhadap teknologi sehingga mereka banyak membuat profil di media sosial. Belum lagi, kita melihat saat ini pemerintah Indonesia juga getol melakukan digitalisasi, misalnya, Presiden Joko Widodo yang aktif membagikan momen kerja di akun Instagramnya.
Mintor sebenarnya terheran dengan perusahaan yang sama sekali tidak melakukan digitalisasi dan hanya mengandalkan teknik marketing konvensional. Misalnya, perusahaan pabrik packaging yang tidak punya profil digital dan eCommerce saat ini mulai terkikis oleh kompetitornya yang aktif melakukan promosi di channel digital untuk menjangkau target pasar baru, seperti generasi milenial dan muda. Lambat laun, kompetitornya akan jauh lebih unggul.
Oleh karena itu, cukup kita bahas tentang pentingnya digitalisasi, mari kita kembali ke topik. Bisnis kamu, sama dengan bisnis lainnya harus membuat profil digital. Mulai dari dengan membuat profil di Google Maps, kemudian berlanjut dengan membuat website dan media sosial.
Di website, kamu bisa mengisi tampilan antarmuka yang menarik, mobil apa yang bisa dipilih dan berapa harga, kemudian bisa dikonversikan lanjut ke platform chattingan WhatsApp.
Atau juga di media sosial, dengan membuat profil di Instagram dan Facebook, kamu bisa menjangkau banyak orang. Tapi, ada satu lagi platform media sosila yang cocok banget untuk bisnis dan sedang naik daun belakangan ini yaitu: TikTok.
Mintor sudah banyak melihat bisnis lainnya yang membuat profil di TikTok dan melihat penjualan mereka meningkat karena TikTok mampu menjangkau berbagai macam kalangan demografi dan target audiens. Tapi, media sosial lain juga tidak kalah pentingnya. Gunakan media sosial untuk memposting kegiatan update tentang bisnis atau promosi produk melalui campaign iklan berbayar.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Makanan Korea yang Menjanjikan di Indonesia 2023
Word of mouth marketing adalah sebuah strategi marketing yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan klien atau konsumen melalui jalur rekomendasi. Ini sebenarnya strategi paling ampuh, paling efektif, dan paling hemat biaya.
Bagaimana cara agar konsumen kamu mau merekomendasikan ke teman-temannya sehingga terjadi konversi penjualan? Yang terpenting adalah kamu memperbaiki service atau layanan kepada konsumen. Misalnya, dengan memberikan beberapa bonus untuk yang ingin rental mobil selama 2 minggu bonus 1 hari. Atau strategi lainnya yang bisa memungkinkan konsumen bisa merekomendasikan bisnis kamu.
Strategi dari mulut ke mulut (word of mouth) ini sudah terbukti bisa meningkatkan penjualan tanpa mengeluarkan budget iklan atau promosi. Apalagi untuk model bisnis B2B, kebanyakan klien berdatangan itu karena dari mulut ke mulut. Dari supplier satu ke supplier lainnya. Intinya, jangan meremehkan strategi word of mouth ini. Perbaiki kualitas layanan bisnis dan tawarkan yang “lebih” kepada konsumen.
Baca artikel menarik lainnya: 5 Strategi Marketing untuk Bisnis Rental Kamera dan Sewa Lensa