News

Bagaimana Ekonomi Korsel Berkembang Begitu Pesat? Inilah Keajaiban di Sungai Han

Korea Selatan adalah salah satu negara maju yang ekonominya berkembang begitu pesat mulai tahun 1970an sampai sekarang. Tapi, apa sebenarnya alasan yang membuat perekonomian negeri ginseng menjadi sangat kuat bahkan hingga saat ini? Jawabannya adalah “Keajaiban di Sungai Han” atau periode “Miracle on the Han River.”

Para pemuda zaman sekarang di Korea Selatan mungkin tidak mengetahui sejarah panjang Sungai Han. Pemandangannya yang indah menjadi saksi sejarah perkembangan ekonomi Korea Selatan dari salah satu negara termiskin di dunia menjadi salah satu negara terkaya di dunia.

Baca juga: Apakah Indonesia Akan Mengalami Housing Bubble?

Resiliensi Ekonomi Korea Selatan

Tahukah kamu bahwa ketika Korea Selatan baru saja resmi menjadi sebuah negara setelah perang berkepanjangan di semenanjung Korea (Korean War). Saat itu, tepatnya pada tahun 1953, GNI Per Capita dari negara ginseng tersebut hanyalah $67 USD, berbeda jauh dengan sekarang yang bernilai $32,115 USD.

Bahkan pada awal-awal perekonomian Korea Selatan, negara tersebut jauh lebih miskin dibandingkan negara-negara lain di kontinen Afrika. Korea Selatan sangat bergantung besar terhadap produk hasil pertanian (agrikultur), dan hal tersebut berdampak pada produktivitas yang rendah serta kurangnya infrastruktur.

Untuk itu, pemerintah Korea Selatan mengimplementasikan beberapa kebijakan demi memutus rantai kemiskinan di negara tersebut. Pemerintah memberikan subsidi untuk ekspor dan penemuan terbaru, pembangunan infrastruktur semakin masif, dan memberikan kewenangan luar biasa kepada beberapa perusahaan konglomerat yang baru lahir (Chaebol) dengan bantuan industrialisasi dari pemerintah.

Selain meningkatkan industrialisasi pada seluruh sektor dan lini industri, pemerintah juga memutuskan untuk menginvestasikan sisa anggarannya untuk pendidikan. Pemerintah membangun banyak sekolah dan universitas, bahkan memberikan beasiswa kepada anak-anak Korsel yang ingin belajar ke luar negeri. Investasi ini tentu saja berbuah hasil. Bagaimana tidak, sekarang, institusi pendidikan Korsel memasuki jajaran top universitas dunia.

Pemerintahan ingin membangun sebuah negara di mana banyak orang bisa hidup dan tinggal dengan nyaman, tidak direndahkan oleh orang lain, dan itulah yang menjadi misi utama mereka. Agar warga Korsel tidak lagi berada di lumbung kemiskinan.

Determinasi yang kuat dari pemerintahan ini menjadi api semangat bagi para warganya untuk terus membangun dan keluar dari rantai kemiskinan. Oleh karenanya, banyak penemuan terbaru dan perusahaan yang didirikan sejak era perang Korea.

Keajaiban Ekonomi di Sungai Han

Perjalanan panjang sejarah Korea baik itu Korea Selatan dan Korea Utara tidak bisa lepas dari Sungai Han. Hugh Dyson Walker dalam karyanya East Asia: A New History (2012) mengatakan bahwa sejak abad 7 SM sampai dengan 1 SM, tiga kerajaan besar di Semenanjung Korea yakni Goguryeo, Paekche, dan Silla, saling berebut lembah Sungai Han karena dinilai letaknya terlalu strategis untuk jalur perdagangan.

Sementara itu dari referensi buku lainnya seperti The Korean War: The UN Offensive oleh Stephen LY Gammons mengatakan bahwa pada awal-awal Perang Korea terjadi, Sungai Han adalah tempat pertama yang wajib dikuasai oleh militer karena menjadi “pintu masuk” bagi pengungsi migran asal Korea Utara. Oleh karenanya, Amerika Serikat mendirikan basis militer di tepi Sungai Han.

Keajaiban Ekonomi atau Mukjizat Ekonomi terjadi setelah perang tersebut berakhir. Sebenarnya kata mukjizat atau keajaiban ekonomi ini berasal dari sebuah periode pemulihan ekonomi Jerman yang disebut sebagai Keajaiban Ekonomi di Sungai Rhein. Keajaiban atau Wirtschaftswunde menjadi istilah yang dipopulerkan di Jerman Barat setelah ekonominya kembali pulih dan naik signifikan setelah Perang Dunia 2.

Baca juga: Adolf Merckle, Miliarder Asal Jerman yang Bunuh Diri Karena Bangkrut

Oleh karenanya istilah keajaiban ekonomi juga dipakai ketika ekonomi Korea Selatan berkembang secara masif karena perusahaan-perusahaan yang berbasis di tepi Sungai Han seperti LG, Hyundai, Samsung, dan masih banyak lagi.

Bagaimana Ekonomi Korea Berkembang Begitu Pesat?

Setelah Incheon dan Seoul hancur tak bersisa karena perang, orientasi ekonomi Korea Selatan berubah dari negara agrikultur menjadi negara industrial. Hal ini dikarenakan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sedikit, mereka tidak bisa mengandalkan produk hasil pertanian melainkan harus menemukan penemuan hebat dan mengekspor produk-produk tersebut ke luar negeri.

Pesatnya perkembangan ekonomi Korsel sangat bergantung besar pada hasil ekspor dan impor di negara tersebut. Hal seperti ini membuat konglomerat menjadi sangat ‘kenyang’ dengan subsidi ekspor dan privilege lainnya. Walaupun dilanda krisis berkali-kali dari tahun 1997 hingga krisis finansial 2008, ekonomi korsel malah menunjukkan resistansi yang cukup kuat dan berhasil bangkit terus.

5 produk yang paling banyak diekspor adalah: Semikonduktor mencapai $93,9 miliar USD; mobil mencapai $43 miliar USD; minyak bumi dan gas $40 miliar USD; part otomotif $22 miliar USD; dan teknologi LED serta display mencapai $20 miliar USD. Kurang lebih, sektor teknologi rata-rata didominasi oleh Korsel sebagai pemain utamanya.

Jadi, alasan mengapa ekonomi korea berkembang begitu pesat adalah karena kebijakan ekonomi yang diimplementasikan pemerintah pasca Perang Korea untuk membangun industrialisasi di seluruh sektor, mulai dari teknologi, kimia, hingga agrikultur. Ekonomi Korsel sangat bergantung besar pada nilai ekspor dan impor mereka.