Lanskap digital marketing sangatlah kompleks dan luas. Ada lagi istilah-istilah seperti Content Marketing, Social Media Marketing, Search Engine Marketing, SEO, Digital Activation, dan masih banyak lagi. Tapi, pada kesempatan ini, mintor akan membahas lebih lengkap tentang Content Marketing.
Baca juga: 5 Logo Termahal di Dunia, Harganya Capai Triliunan!
Pada intinya, content marketing adalah sebuah praktik dalam membuat dan membagikan konten yang bermanfaat dan relevan untuk berinteraksi dengan target audiens dan menghasilkan leads ataupun interaksi sosial. Bisa dibilang Content Marketing adalah langkah strategis yang memerlukan perencanaan dengan sangat hati-hati, eksekusi yang kreatif, dan pemahaman mendalam tentang target audiens seperti apa saja yang ingin mereka cari di media sosial, apa saja konten yang menurut mereka menarik, dan masih banyak lagi.
Tapi, content marketing bukanlah solusi “satu untuk semua”. Pastikan juga jika kamu telah mengetahui target audiens, personalisasikan konten supaya mereka lebih engage atau tertarik dengan konten-konten yang kamu bagikan dan berpotensi dalam mendatangkan leads yang berkualitas. Jadi, buatlah konten yang berbeda-beda dengan segmentasi customer persona, ini yang terpenting.
Baca juga: 9 Tools AI Alternatif dari ChatGPT untuk Pembuatan Konten
Apa itu sebenarnya Content Marketing?
Ini adalah pertanyaan yang sudah seringkali ditanyakan oleh para marketer selama bertahun-tahun lamanya, dan jawabannya adalah sederhana namun kompleks.
Baca juga: Cara Ampuh Meningkatkan Branding untuk Bisnis eCommerce
Apakah Content Marketing itu hanya membuat postingan blog saja? Ya dan tidak. Content Marketing adalah tentang membagikan konten yang informatif, menarik, dan bermanfaat bagi target audiens. Semua tentang Content Marketing ini erat kaitannya dengan membangun trust dan authority untuk brand kamu melalui konten-konten yang seringkali dibagikan.
Kunci utama dalam content marketing yang efektif adalah memahami audiens kamu. Siapa mereka? Apa masalah yang mereka hadapi? Apa goals mereka? Ketika kamu sudah mengevaluasi dan mengerti tentang target audiens kamu, langkah selanjutnya adalah mengimplementasi langkah strategis untuk menghasilkan konten yang bisa memberikan value.
Jangan lupakan juga channel digital marketingnya. Membuat konten adalah separuh dari progres yang harus dilakukan dalam Content Marketing. Sisanya adalah distribusi konten tersebut. Kamu bisa memanfaatkan email, media sosial, blog post, dan masih banyak lagi media digital marketing lainnya.
Baca juga: 5 Bahasa Pemrograman untuk Buat Aplikasi Android
Tipe-tipe Content Marketing
- Blogging. Blogging masuk ke dalam kategori content marketing karena sejatinya dengan memberikan informasi melalui postingan blog dan postingan tersebut menyentuh hati dari target audiens, maka kamu sudah berhasil mengimplementasikan langkah content marketing yang terbaik.
- Video Content. Konten berbentuk video baik itu long-form videos ataupun short-form videos sangat populer belakangan ini. Kehadiran TikTok dan IG Reels membawa stigma bagi para content marketer bahwa video pendek sangatlah digemari oleh masyarakat khususnya di Indonesia, terbukti dengan engagement time yang tinggi dan performa algoritma.
- Infografik. Infografik adalah representasi visual dari informasi yang ingin kampaikan. Menurut mintor, infografik adalah cara yang bagus dalam media komunikasi yang membantu target audiens untuk memahami gambaran lebih jelas tentang sebuah materi atau informasi tertentu. Informasi yang kompleks bisa dikemas dengan grafik visual yang menarik dan mudah dibaca oleh orang awam.
- Ebook. Ebook masih menjadi alat content marketing utama untuk mendatangkan leads. Misalnya, STORE2GO yang selalu membagikan informasi terbaru tentang eCommerce Insights dan masih banyak lagi jika kamu berlangganan pada newsletter kami, yang mana kami akan membutuhkan informasi seperti nama dan email. Hal ini cukup bagus dalam meningkatkan brand awareness dan memfilter leads yang berkualitas.
- Podcast. Podcast adalah recording audio yang bisa diunduh dan didengar kapan saja dan di mana saja. Perusahaan bisa menggunakan content marketing berbentuk podcast untuk membagikan hiburan, informasi, atau membahas lebih detail tentang topik spesifik.
- Webinar. Kehadiran webinar saat ini sudah sangat menjamur di mana-mana. Seminar online atau webinar semakin populer sejak pandemi COVID-19, di mana banyak sekali orang membagikan informasi secara gratis ataupun berbayar untuk membahas topik spesifik misalnya tentang Dampak Ekspor di Indonesia.
Baca juga: Mengapa Bisnis Saya Tidak Muncul di Halaman Pertama Google?
Membuat Strategi Content Marketing
- Identifikasi target audiens dan peluang. Siapa yang ingin kamu targetkan? Sama halnya dengan berbisnis, kamu juga perlu menentukan target audiens agar tidak salah arah. Hal ini juga membantu agar konten yang kamu buat konsisten dan senada dengan “brand” yang ingin kamu bangun. Misalnya, kamu ingin fokus membagikan content marketing eCommerce untuk orang-orang profesional yang mengelola eCommerce seperti Brand Manager dari beberapa perusahaan.
- Mengembangkan Content Plan. Content Plan bisa kamu buat di excel, powerpoint, Notion, atau tools lainnya. Kegunaan content plan ini adalah untuk mengatur agar semua eksekusi sesuai dengan perencanaan, misalnya di content plan tersebut kamu mengisi kapan harus dipublikasikan, kontennya akan berbentuk seperti apa, dan pesan kunci dalam konten tersebut apa saja.
- Buat konten yang berkualitas. Konten yang berkualitas dapat membantu kamu membangun identitas brand yang kuat. Jangan asal dalam membuat konten apalagi menyebarkan disinformasi, ini adalah kesalahan yang fatal. Konten-konten yang berkualitas adalah konten yang dibuat dengan perencanaan penuh, riset yang mendalam, dan eksekusi yang sangat detail.
- Mempromosikan konten kamu. Promosikan konten kamu di berbagai macam platform media sosial, website, dan dalam bentuk email marketing.
- Selalu beradaptasi dalam trend terbaru di digital marketing dan merevisi strateginya.