News

Mengenal Konsep Elevator Pitch dan Contohnya

Belakangan ini kita mungkin seringkali mendengar istilah tentang elevator pitch, tapi sebenarnya, apa itu elevator pitch? Dan mengapa pitch ini sangat penting dalam memenangkan prospek atau deal dengan investor potensial? Mari kita bahas lebih lengkap.

Pernahkah kamu berada dalam situasi di mana kamu hanya mempunyai waktu 60 detik atau kurang untuk mempresentasikan ide, produk, dan jasa yang kamu tawarkan ke investor potensial atau klien? Inilah konsep elevator pitch. Tapi sebelumnya, kita harus mengenal terlebih dahulu kenapa kita hanya mempunyai waktu kurang dari 60 detik.

Baca juga: Apakah Indonesia Akan Mengalami Housing Bubble?

Kita perlu mengetahui bahwa investor, partner, direktur utama, dan orang-orang penting lainnya dengan jabatan tinggi adalah orang tersibuk di dunia yang bahkan mereka tidak punya waktu untuk hal-hal kecil. Jangan harap kamu bisa dapat audiensi dengan para investor potensial ini dan meminta waktunya lebih dari 30 menit, mereka sudah bisa dipastikan akan menolak tawaranmu.

Apalagi di zaman sekarang yang sudah serba canggih dan dinamis, orang-orang super kaya yang akan menjadi investor potensial untuk startup atau bisnis kamu sudah bisa mintor pastikan hanya mempunyai sedikit waktu untuk bisa bertemu denganmu.

Oleh karena itu, lahirlah konsep yang bernama “Elevator Pitch”. Di mana seseorang harus bisa presentasikan ide mereka ke investor atau orang penting lainnya dalam waktu kurang dari satu menit—atau waktu yang dibutuhkan bagi lift/elevator untuk mencapai lantai tujuan.

Baca juga: 7 Perusahaan Tertua di Dunia yang Masih Beroperasi

Apa itu Elevator Pitch?

Elevator Pitch atau Elevator Speech adalah sebuah metode komunikasi singkat dan persuasif untuk presentasi ide, produk, atau layanan dalam waktu yang dibutuhkan bagi lift/elevator berjalan. Umumnya, kamu hanya punya waktu kurang dari satu menit untuk presentasikan ide, produk, atau jasa kamu.

Elevator Pitch ini sebenarnya menjadi salah satu peluang terbesar dalam mendapatkan prospek, karena kamu harus belajar bagaimana caranya mendapatkan perhatian mereka dan membuat first impression yang tidak akan pernah dilupakan. Bisa jadi, setelah Elevator Pitch kamu berhasil dan kamu memberikan kartu nama, kamu akan diajak untuk diskusi atau meeting membahas rencana bisnismu pada investor potensial, atau rencana proyek kepada jajaran direksi.

Sejarah Elevator Pitch dimulai di Hollywood, di mana kala itu banyak screenwriter berbakat akan pitch ide untuk perfilman ke para produser dalam waktu perjalanan elevator, atau kurang dari satu menit. Jika ide mereka diterima, mereka akan diajak untuk meeting lebih lanjut. Jika ide mereka tidak diterima, mereka akan coba pitch dengan lebih menarik ketika bertemu dengan para produser di perjalanan elevator pada hari-hari berikutnya.

Baca juga: BlackRock, perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia.

Saat ini, konsep Elevator Pitch tidak hanya digunakan pada industri perfilman, tapi juga digunakan oleh para pengusaha, staf pemasaran, bahkan hingga pencari kerja pun menggunakan metode Elevator Pitch untuk menarik minat dan perhatian audiens mereka.

Bagaimana Caranya Agar Elevator Pitch Berhasil?

Mintor akan bagikan tips agar Elevator Pitch kamu berhasil, berikut ini dia tipsnya:

  1. Ketahui audiens kamu. Siapa yang ingin kamu pitch atau presentasikan ide? Apakah investor potensial? Ataukah seorang CEO di perusahaan kamu? Atau hanya orang random yang ingin kamu tawarkan produk? Intinya, sesuaikan pitch atau presentasi ini dengan target audiens.
  2. Harus singkat, padat, dan jelas. Rule of thumb dari para pengusaha sukses yang berhasil di elevator pitch: kamu hanya punya waktu 60 detik paling maksiamal. Pastikan setiap kata yang terucap itu bermakna. Dan setidaknya, indikator keberhasilan kamu adalah ketika mereka terkesima dan meminta kontak atau informasi lebih lanjut.
  3. Tegaskan nilai keunikan. Komunikasikan dengan baik solusi apa yang bisa kamu berikan ke target audiens, apa keuntungan dari solusi yang kamu tawarkan tersebut, dan mengapa target audiens kamu harus peduli.
  4. Presentasikan dengan menarik. Gunakan storytelling singkat, humor, atau anekdot lainnya untuk membuat pitch kamu menjadi unik dan mudah diingat.
  5. Percaya diri dan penuh semangat. Tunjukkan antusiasmu bertemu dengan target audiens dan pastikan mereka tertarik dengan ide, produk, atau layanan kamu.
  6. Terus berlatih. Setelah kamu melakukan itu semua, kamu harus berlatih untuk bisa memastikan pembicaraan kamu dikomunikasikan dengan jelas dan “poinnya” itu mengena ke target audiens.
  7. Ajak meeting lebih lanjut. Ketika sudah selesai dengan elevator pitch, kamu bisa tunjukkan kartu namamu atau jadwalkan meeting untuk membahas lebih lanjut.

Kalau kamu masih gugup dalam mempresentasikan ide, produk, dan layanan, kamu bisa baca 6 Cara Ampuh Mengatasi Gugup Saat Presentasi.

Contoh Elevator Pitch

Ingat bahwa dalam elevator pitch kamu hanya bisa mempresentasikan ide, produk, dan layanan dalam waktu yang relatif singkat, kurang dari satu menit. Pastikan kamu komunikasikan kata-kata dengan baik dan jelas. Dalam satu menit itu, kamu bisa kompres kata-kata yang kamu ungkapkan menjadi hanya 100-120 kata atau kurang dari itu. Seperti ini contohnya:

Halo, saya Agatha, founder dari Agatha Studio. Tahun 2022, terdapat 50% orang mengalami gangguan tidur dan saya adalah salah satunya. Itulah sebabnya saya membangun Agatha App untuk mengatasi masalah gangguan tidur bagi banyak orang, seperti insomnia dan sleep apnea. Aplikasi saya berbeda dari kompetitor lainnya karena dalam aplikasi tersebut terdapat algoritma machine learning yang mempelajari pola tidur orang sehingga memberikan rekomendasi yang relevan. Saya sudah mendapatkan beberapa tawaran dari investor/partner dan telah mendapatkan lebih dari 10 juta unduhan dalam waktu 6 bulan. Jika tertarik, bolehkah kita jadwalkan meeting lebih lanjut untuk diskusi hal ini? Dengan senang hati menyesuaikan jadwal [Bapak/Ibu], berikut kartu nama saya untuk kontak lebih lanjut.

Elevator Pitch dalam Berbagai Media

Lahirnya teknologi tentu memperluas konsep Elevator Pitch. Namun, intinya tetap sama. Kamu hanya bisa mendapatkan minat dan perhatian dari target audiensmu dalam waktu kurang dari 60 detik.

Misalnya, kamu ingin memasarkan sebuah produk atau jasa. Kamu bisa buat campaign video menggunakan prinsip Elevator Pitch. Singkat, padat, jelas, dan bermakna serta mudah diingat. Kita seringkali kan melihat, kenapa ada beberapa iklan entah itu dari media seperti YouTube yang kelihatannya menarik.

Karena mereka menggunakan prinsip Elevator Pitch ini. Jadi, mereka berusaha untuk mendapatkan atensi atau perhatian darimu dalam 5 detik pertama supaya kamu tetap menonton campaign tersebut.

Perkembangan Elevator Pitch tentu saja menjadi semakin luas. Walaupun demikian, kalau kamu ingin pitch investor misalnya, kamu juga harus menyesuaikan Elevator Pitch kamu kepada mereka. Ini sangat krusial, jangan sampai kamu menyamakan Elevator Pitch ke konsumen dan investor, itu salah besar. Mintor sarankan personalisasi supaya investor ini lebih merasa mereka dihargai, kamu juga banyak-banyak melakukan riset apa yang investor sebenarnya cari ketika mereka ingin investasi pada sebuah startup. Intinya, mendapatkan dana dari investor melalui Elevator Pitch sangatlah mungkin, dan hal ini juga agar kamu terhindar dari 8 startup yang gagal di Indonesia.

Elevator Pitch untuk Marketing

Selain menggunakan media digital, biasanya marketing juga menggunakan prinsip ini untuk melakukan telemarketing. Misalnya, ketika berhadapan dengan pembuat keputusan seperti Direktur Utama atau CEO, seorang staf marketing hanya punya waktu 60 detik atau kurang untuk mempresentasikan produk/jasanya semenarik mungkin. Sebelum itu kamu juga bisa baca: Perbedaan Antara Direktur Utama dan Komisaris Utama.