Ada beberapa alasan yang mendasari kenapa jualan Tokopedia kamu sepi, semuanya bergantung pada produk apa yang kamu jual dan cara kamu mengoptimasi toko online kamu di platform eCommerce Tokopedia.
Bagi yang belum tahu, Tokopedia sendiri sebagai sebuah platform eCommerce mempunyai infrastruktur mandiri untuk mengelola penjual dan pembeli supaya terjadi transaksi di dalam aplikasi. Sistem yang dibuat semakin canggih, aman, dan juga terstruktur secara efektif. Dalam hal ini, Tokopedia melakukan perubahan atau penyegaran pada bagian tampilan utama (UI/UX), bagian keamanan dalam aplikasi, bagian algoritma, dan lain-lainnya.
Hal yang ingin kita bahas adalah algoritma di dalam aplikasi Tokopedia. Secara berkala, Tokopedia akan melakukan perubahan terbaru atau update mengenai algoritma di dalam aplikasi mereka. Jadi, penjual juga harus tahu, karena algoritma ini erat kaitannya dengan optimasi produk sehingga menghasilkan penjualan wajib mengetahui cara atau trik tertentu.
Bukan tanpa sebab jualan kamu di Tokopedia sepi, bisa jadi karena faktor algoritma tersebut, atau memang toko kamu sama sekali tidak dioptimasi untuk penjualan. Tidak serta merta kamu mengupload produk di Tokopedia langsung menghasilkan penjualan.
Coba kamu bisa cek perbandingan antara Tokopedia dan Shopee untuk berjualan.
Bagi penjual yang baru saja terjun ke dunia bisnis online, membuat profil bisnis di Tokopedia memang mudah, tapi tantangan terbesarnya adalah untuk mengoptimasi produk dan toko supaya menghasilkan banyak penjualan di platform tersebut.
Ada beberapa alasan kenapa toko kamu sepi di Tokopedia alias penjualan yang sedikit atau bahkan nihil:
- Ketatnya persaingan. Semenjak tahun 2020, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat tajam. Orang-orang yang melek akan teknologi pun semakin meningkat. Salah satunya adalah cara berbisnis online, rata-rata orang akan menemukan Tokopedia sebagai platform utama untuk menjual berbagai macam produk mereka, atau hanya sebatas reseller pun demikian sama. Alhasil, jumlah orang-orang yang berjualan di Tokopedia pun semakin meningkat, begitu juga dengan jumlah pembeli. Pada intinya, persaingan kamu untuk berjualan di Tokopedia semakin ketat karena semakin banyak penjual apalagi distributor besar berbadan usaha PT kini mulai jualan di Tokopedia.
- Pembeli mengandalkan marketplace lain. Sama halnya dengan bisnis, terkadang aplikasi Tokopedia ada masa naik turunnya. Jumlah orang yang menggunakan aplikasi Tokopedia per bulannya itu fluktuatif, bisa jadi pembeli yang biasa menggunakan aplikasi Tokopedia juga menggunakan aplikasi eCommerce marketplace lainnya seperti Shopee, Blibli, Lazada, dll.
- Tidak menggunakan iklan TopAds. Meningkatkan trafik secara organik di platform eCommerce memang terbilang cukup sulit, oleh karena itulah banyak #sellercerdik yang menggunakan TokopediaAds karena bisa meningkatkan produk mereka di halaman pencari. Pembeli rata-rata akan malas untuk terlalu banyak scroll pada barang-barang yang mereka sangat membutuhkannya, biasanya akan langsung membeli yang paling atas. Tapi, produk teratas untuk setiap kata kunci di Tokopedia diisi dengan penjual yang menggunakan TopAds. Bisa jadi, penjualan kamu akan meningkat dengan menggunakan TopAds walaupun harus mengeluarkan budget iklan. Selama kamu bisa mengkalkulasikan degan baik margin dan dipotong dengan biaya iklan, kamu pasti bisa mendapatkan profit yang besar.
- Gambar produk yang tidak jelas. Anggap kita berada sebagai posisi pembeli. Sebagai pembeli, yang pertama kali kita akan lihat adalah gambar produknya, apakah sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak. Lebih baik mana gambar yang jernih dan berisi informasi yang akurat atau gambar yang buram bahkan tanpa gambar sama sekali? Fakta uniknya, produk dengan gambar yang unik dan menarik mempunyai CTR 3x lebih tinggi dibandingkan produk tanpa gambar.
Lalu, apa solusi agar toko online tokopedia kamu tidak sepi pembeli? Ada beberapa tips dari store2go, sebagai berikut.
- Lebih sering menggunakan iklan TopAds. Setidaknya minimal sehari kamu bisa membelanjakan modal sebesar Rp 40k untuk beriklan di Tokopedia, tujuannya selain untuk visibilitas atau branding, tapi juga untuk menopang penjualan. Tanpa iklan, jualan kita akan sepi. Karena ya memang kenyataan algoritmanya seperti itu, mencari sumber pembeli dari trafik organik itu lebih sulit, apalagi toko baru yang belum established. Tapi, kamu juga harus lihat peluang lain untuk meningkatkan trafik organik supaya tidak terus-menerus mengiklan dan boncos.
- Rajin publikasi produk dan mengupdatenya secara berkala. Kalau kita punya warung, kira-kira apakah orang akan membeli ketika etalase kita kosong dan sepi? Beda ceritanya kalau kita punya etalase yang penuh. Strategi atau tips ini memang sudah dari dulu diimplementasikan oleh perusahaan ritel untuk memicu impulse buying behavior atau membeli tanpa perencanaan (beli dadakan). Selain itu juga, dari sistem Tokopedia sendiri, ketika kita punya banyak produk di toko itu semakin mudah pembeli berdatangan.
- Sesuaikan dengan segmentasi pembeli (buyer persona) dan gunakan optimasi SEO. Ini sih lebih mengarah ke bisnis ya guys. Tapi, mungkin bisa ditekankan untuk menggunakan optimasi SEO. Misalnya, dengan menyematkan kata kunci yang relevan pada judul, mengubah kategori yang sesuai, dan membuat deskripsi yang “menjual”.
Sudah melakukan cara di atas tapi masih banyak yang tidak kamu mengerti? Tenang aja #sellercerdik, ini sudah saatnya kamu menggunakan STORE2GO. Kami adalah layanan eCommerce Enabler dan platform multichannel penjualan yang dapat membantu kamu berjualan dengan masif di marketplace.
Yuk jadikan STORE2GO sebagai partner eCommerce enabler kamu. Kurang lebih itulah tulisan mengenai alasan akun bisnis online tokopedia kamu sepi. Semoga bermanfaat.