Business & Economics

Tokopedia vs Shopee: Perbandingan Raja eCommerce di Indonesia

24 Dec 2022

Berbicara mengenai Tokopedia dan Shopee erat kaitannya dengan eCommerce atau perdagangan elektronik. Kita mengenal kedua platform eCommerce tersebut sebagai raksasa teknologi yang telah membantu menciptakan banyak peluang ekonomi baru untuk seluruh UMKM yang ada di Indonesia. Tapi, pada artikel kali ini kita akan menganalisis lebih lengkap tentang perbandingan berjualan di Tokopedia dan Shopee.

Di Indonesia, Tokopedia dan Shopee adalah raksasa teknologi platform eCommerce yang bersaing apple to apple. Keduanya selalu bergantian dalam menempati posisi pertama kapitalisasi pasar terbesar dan pengunjung web terbanyak. Dilansir dari katadata, jumlah pengunjung website Tokopedia adalah sebesar 158,3 juta per bulan per data kuartal II 2022. Jumlah ini lebih unggul dibandingkan data pengunjung website Shopee sebesar 131,3 juta.

Data ini didukung dengan data dari Think with Google APAC yang menyatakan bahwa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia per tahun 2022 ini mencapai 190 juta. Penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 70% populasi Indonesia, dan ini merupakan momentum yang baik untuk raksasa teknologi dalam mendapatkan data serta insight untuk keperluan bisnis mereka. Selain itu, seller atau pengusaha yang berbisnis online juga bisa menikmati momentum ini untuk mendapatkan keuntungan yang masif di era digitalisasi seperti sekarang ini.

Tokopedia vs Shopee: Biaya Admin yang Ditanggung Penjual

Di bawah Ini adalah tabel perbandingan antara Tokopedia dan Shopee. Bisa kita lihat sendiri bahwa biaya admin Tokopedia jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya admin Shopee.


Shopee akan mengenakan biaya admin untuk setiap produk yang terjual dan dibebankan ke setiap penjual pada kategori produk A seperti fashion sebesar 3,2% dari harga produk tersebut. Sementara, Tokopedia membebankan biaya admin yang lebih rendah yakni hanya 2,5% saja untuk kategori produk B yakni fashion (kedua platform mengkategorikan grup yang berbeda untuk produk fashion). Biaya admin tersebut di Shopee bahkan belum termasuk biaya lainnya jika kamu tergabung dalam program mereka seperti Gratis Ongkir Xtra atau lain-lainnya. Jadi, kurang lebih ini adalah perbandingan biaya admin yang dibebankan ke Penjual Star/Star+ di Shopee dan Penjual Power Merchant/Power Merchant Pro di Tokopedia.

Baca juga: Mengapa Banyak Orang Sekarang Berjualan di eCommerce

Perbedaan biaya admin yang sangat signifikan ini membuat para pedagang di Shopee harus adjust atau menaikkan harga untuk setiap barang yang dijual di platform tersebut. Imbasnya adalah para penjual UMKM ini harus bersaing sangat ketat, bukannya memperbesar margin keuntungan malah sebaliknya, yakni bagaimana caranya agar harga produk bisa bersaing dengan harga pasaran.

Jadi, untuk selisih perbandingan harga biaya admin antara kedua eCommerce tersebut sudah jelas pemenangnya adalah Tokopedia.

Jika kita ingin berjualan di platform tersebut, tentunya kita harus mengetahui fitur-fitur yang ada di dalamnya. Pada bagian ini, STORE2GO akan membahas mengenai pandangan admin untuk tampilan dan kenyamanan pengguna pada dashboard seller center di masing-masing platform dengan catatan penilaian ini mungkin saja subjektif, pembaca bisa sepenuhnya menilai dengan opininya masing-masing.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Untuk Tahun Baru 2023

Tokopedia vs Shopee: UI/UX Design

Untuk halaman dashboard seller, tampilan yang menurut mintor lebih segar adalah tampilan Shopee. Memang Shopee belakangan ini banyak melakukan penyegaran tampilan dan penambahan fitur-fitur baru. Penyegaran ini membawakan angin segar untuk para penjual, karena navigasinya tidak terkesan rumit. Kesan simple to navigate sangatlah penting karena mayoritas orang-orang yang berjualan di kedua platform ini adalah UMKM dari berbagai macam daerah di Indonesia, dan tentu saja tidak semua orang melek akan teknologi, mereka ingin platform yang mudah dibaca, tidak ribet, dan tidak mengganggu operasional.

Secara UX atau User Experience, ketika kita menambahkan produk, justru malah lebih mudah untuk Tokopedia. Bahkan Tokopedia memberikan kemudahan untuk mengetahui biaya administrasi per kategori produk tersebut dan juga list item tidak sepanjang dari list yang Shopee wajib kerjakan dalam setiap kolom tambah produk. Jadi, kurang lebih untuk perbandingan desain tampilan utama dashboard penjualan dimenangkan Shopee, sementara untuk kenyamanan pengguna dalam menggunakan dashboard tersebut dimenangkan oleh Tokopedia.


Baca juga: Panduan Tepat Tambah Karyawan Untuk Online Store Kamu

Sebaiknya Berjualan di Satu Platform Marketplace Saja atau di Banyak Marketplace Sekaligus?

Baiknya berjualan fokus di satu platform saja atau berjualan di banyak platform? Jika ini yang menjadi kekhawatiran utama bagi para penjual, tentu saja, ada baiknya kamu mulai memfokuskan untuk berjualan di banyak platform eCommerce. Karena dengan kamu memulai profil untuk semua platform marketplace, kamu bisa mendapatkan potensi pasar baru yang belum terkena eksposur sebelumnya. Jadi, baik untuk branding dan penjualan tokomu.

Permasalahannya adalah tidak semua orang bisa mengelola satu toko untuk banyak platform eCommerce, mereka harus mengecek satu per satu secara manual, belum lagi untuk orang-orang yang masih belum memahami secara detail fitur-fitur dari seller platform Tokopedia dan Shopee. Lalu, apa yang bisa dilakukan? Kamu bisa menggunakan Store2Go untuk mengatur semua penjualan di dua platform sekaligus Tokopedia dan Shopee dalam satu dashboard saja.

Itulah komparasi antara Tokopedia dan Shopee, apalagi poin penting yang harus kita bandingkan antara dua eCommerce raksasa ini? Yuk kita berdiskusi.