Sekarang, Google Maps sudah menjadi alat yang sering digunakan oleh orang-orang dalam mencari rute, tempat makan, tempat nongkrong, dan masih banyak lagi. Yang jadi permasalahan utama adalah, kebanyakan pengusaha tidak mengetahui bahwa Google Maps juga menjadi alat bisnis paling krusial untuk meningkatkan konversi pembelian di toko fisik atau toko offline. Tapi, kenapa ada beberapa orang yang merasa bahwa bisnisnya tidak muncul di Google Maps, apa yang jadi masalahnya?
Baca juga: Dampak Positif Belanja Online untuk Pertumbuhan Ekonomi
Google Maps menjadi strategi yang diandalkan untuk meningkatkan brand awareness dan eksistensi penelusuran di platform peta tersebut. Ketika orang-orang mencari tentang “restoran dekat sini” atau “bengkel dekat sini”, harapannya adalah ketika calon pembeli mencari itu, mereka bisa diarahkan ke bisnis kamu yang sudah mendaftar ke Google Maps.
Strategi marketing dengan mengandalkan Google Maps ini bisa membantu kamu mendapatkan banyak pembeli. Apalagi untuk bisnis FnB atau ritel. Bayangkan saja kamu memiliki bisnis restoran, banyak orang sudah berlangganan di resto kamu, tapi kamu ingin ekspansi dan menjangkau pasar yang lebih luas dari target regional saat ini. Apa yang bisa dilakukan? Tentu saja dengan mendaftarkan bisnis kamu di Google Maps.
Baca artikel menarik ini: Kenapa Bisnis Saya Tidak Muncul di Halaman Pertama Google?
Kenapa demikian? Berdasarkan statistik dari Google Maps, 77% dari pengguna smartphone menggunakan aplikasi navigasi di ponselnya, dan di antara 77% tersebut, 67% lebih sering menggunakan Google Maps. Jadi, tidak bisa disangkal bahwa Google Maps adalah platform yang efektif untuk meningkatkan visibilitas bisnis kamu di platform navigasi besutan Google tersebut.
Masih banyak juga orang yang tidak menggunakan Google Maps untuk bisnis mereka, siap-siap saja mereka tertinggal zaman dan bisnisnya rugi. Kini, orang-orang semakin modern, dan dengan kecanggihan smartphone saja bisa mencari segala sesuatu dalam satu kali sentuhan. Mintor sendiri saja pernah mengalami frustasi karena tidak bisa menemukan pedagang street food yang menjual makanan seperti kue cubit. Hal ini menyebabkan mintor harus berkeliling secara manual, dan itu sangat menghabiskan waktu.
Coba saja kalau pedagang tersebut mendaftarkan bisnisnya ke Google Maps, orang-orang yang akan mencari tentang makanan kue cubit bisa saja diarahkan ke lapak bisnis tersebut. Inilah pentingnya memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan profit.
Tapi, untuk melakukan semua itu ada triknya yang disebut sebagai optimasi Local SEO, namun mintor akan jelaskan konsep ini pada lain waktu. Kali ini kita hanya fokus pada topik mengapa bisnis kamu tidak kunjung muncul di Google Maps padahal sudah mendaftar?
Baca juga: Contoh 8 Startup yang Gagal di Indonesia
Ada beberapa alasan kenapa bisnis kamu tidak muncul di Google Maps, mari kita simak satu per satu.
Google My Business atau Google Bisnis Saya adalah aplikasi yang dirancang oleh Google untuk memudahkan para pengusaha dalam mendaftarkan unit bisnisnya di Google Maps. Kini, Google My Business tidak lagi tersedia sebagai aplikasi baik di Android maupun iOS.
Google My Business bisa kamu kelola melalui laman resminya, Google Profil Bisnis. Kamu bisa mengaksesnya melalui mobile maupun di desktop. Dari situ kamu bisa mendaftarkan bisnis kamu ke Google Maps dan juga jika bisnis kamu memiliki website kamu bisa daftar ke Google Merchant Center agar produk atau jasa yang dijual bisnis kamu bisa tampil juga di fitur terbaru “Google Shopping”.
Baca juga: Mengapa Berjualan Secara Online Lebih Untung?
Ini adalah kasus yang seringkali terjadi di mana pengguna baru Google tidak bisa sembarangan untuk mendaftarkan bisnisnya ke Google Maps. Perlu verifikasi di mana nantinya pihak Google akan mengirimkan sebuah kode pin ke alamat yang kamu daftarkan sebagai bisnis, jika sudah diverifikasi, barulah bisnis kamu bisa terdaftar dan muncul di Google Maps.
Berapa lama biasanya kode pin Google Maps sampai? Berdasarkan info dari Google sendiri, lamanya waktu pengiriman kode pin tersebut bervariasi dalam rentang 7-14 hari kerja. Dan biasanya ini akan dikirimkan melalui Pos Indonesia.
Setelah diterima, kamu akan diberikan petunjuk tentang memasukkan kode tersebut, setelah itu barulah bisnis kamu terverifikasi resmi dan bisa muncul di Google Maps.
Lengkapi terlebih dahulu profil bisnis kamu di Google Profil Bisnis atau Google My Business. Lengkapi semua informasinya mulai dari nomor telepon, alamat yang jelas, deskripsi, listing produknya, foto-foto, dan juga review.
Karena pada dasarnya jika memang kamu sudah membuat profil bisnis di Google Maps tapi tidak lengkap profilnya, Google tidak akan mengindeks bisnis kamu, sehingga sulit untuk ditemukan. Oleh karena itulah, rajin-rajin dalam mengupdate foto, bisa tentang menu makanan jika bisnis kamu bergerak di bidang FnB, atau tentang kegiatan bisnis lainnya. Atau juga dengan membagikan profil bisnis ke keluarga dan saudara serta meminta mereka untuk memberikan rating bintang 5 agar lebih cepat terindeks dan mudah dicari.
Pernah sekali mintor menemukan alamat bisnis yang tidak jelas, tidak sesuai titik, pas sampai malah tidak relevan bisnis di lokasi tersebut. Pastikan alamat yang kamu pinpoint sudah jelas dan benar. Jika terletak di dalam gang, berikanlah patokan untuk memudahkan navigasi calon konsumen.
Contoh format alamat yang baik adalah sebagai berikut: Uniair Building Lantai 5, Jl. Danau Sunter Barat A-3/40, Tj. Priok, Jakarta Utara, 14320. Intinya adalah memberikan kejelasan navigasi kepada calon konsumen agar tidak tersesat ketika ingin datang ke toko fisik kamu.
Baca juga: Mengenal BlackRock, Perusahaan Manajemen Investasi Terbesar di Dunia