News

Apa yang Terjadi Apabila Suku Bunga Naik?

Bank Indonesia atau dikenal sebagai “BI” adalah bank sentral di Indonesia yang mengatur dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah dengan mengelola cadangan kas serta impelemntasi kebijakan ketat untuk perkreditan. Dalam hal ini, BI juga mengatur suku bunga acuan yang digunakan sebagai “acuan” bagi bank-bank lainnya di Indonesia untuk menetapkan bunga dalam produk mereka. BI adalah institusi independen, tidak ada afiliasinya dengan lembaga pemerintahan atau lainnya. Tapi, baru-baru ini BI menaikkan suku bunga acuan, apa yang akan terjadi apabila suku bunga naik? Mari kita ulas selengkapnya.

Konsekuensi yang terjadi apabila suku bunga naik sangat berdampak besar bagi individual dan ekonomi secara keseluruhan. Suku bunga adalah komponen krusial atau yang paling penting dari kebijakan moneter dan sangat signifikan dalam mempengaruhi ekonomi.

Baca juga: Apakah Indonesia Akan Mengalami Housing Bubble?

Apa yang Terjadi Apabila Suku Bunga Naik?

Ketika suku bunga naik, misal BI menaikkan suku bunga, maka hal tersebut membuat individual atau perusahaan yang ingin meminjam uang atau kredit menjadi semakin mahal dikarenakan bunganya yang semakin tinggi. Ketika mengetahui bunganya semakin tinggi, tentu saja hal ini akan mempengaruhi demand.

Jumlah orang atau badan usaha yang “meminjam” akan semakin berkurang. Dan tentu saja hal ini akan menjadi sebuah permasalahan yang sangat serius bagi ekonomi karena aktivitas ekonomi berkurang dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itulah, kenaikan suku bunga dilakukan dengan sangat hati-hati dan memperhatikan banyak faktor agar tidak terjadi krisis finansial 2008.

Pengaruhnya untuk Individual

Untuk individual, kenaikan suku bunga akan berpengaruh pada keinginan individual tersebut untuk meminjam uang baik itu ke bank atau pinjaman lainnya karena bunga semakin naik. Akhirnya, jumlah spending atau pengeluaran individual tersebut semakin menurun karena ia lebih memilih menabung atau menyimpan atau menginvestasikan uang tersebut pada periode kenaikan suku bunga.

Jika misalnya kamu sedang mengambil KPR saat ini atau kredit mobil, besar kemungkinan akan ada kenaikan cicilan yang dibayarkan per bulannya. Kalau kamu punya cicilan yang fixed rate, mungkin cicilan kamu tidak akan terpengaruh dengan suku bunga acuan melainkan dengan bunga yang sudah disepakati dengan pihak pemberi pinjaman.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Industri Logistik di Indonesia

Walaupun demikian, jika suku bunga naik, kamu bisa menginvestasikan ke beberapa produk investasi, misalnya deposito bank dan reksadana. Kamu mungkin akan melihat kenaikan bunga yang didapat dari uang yang kamu investasikan.

Pengaruhnya untuk Perusahaan dan Ekonomi Secara Keseluruhan

Sementara itu, untuk badan usaha atau perusahaan, kenaikan suku bunga akan berdampak pada banyak hal dan ekonomi secara keseluruhan. Misalnya, dengan kenaikan suku bunga, perusahaan mungkin akan menunda rekrutmen dan rencana bisnis seperti akuisisi. Selain itu, akan ada kemungkinan perusahaan juga akan meningkatkan harga produk atau jasanya sebagai imbas dari kenaikan suku bunga untuk menyesuaikan dengan margin profit.

Kenaikan suku bunga akan berdampak pada ekonomi secara keseluruhan jika banyak perusahaan memutuskan untuk meningkatkan harga produk dan jasa mereka, terutama di bidang ritel, hal ini bisa membuat kemampuan membeli atau purchasing power dari masyarakat Indonesia semakin berkurang karena harga barang naik signifikan sementara pendapatan tidak naik.

Baca juga: BlackRock, Perusahaan Manajemen Investasi Terbesar di Dunia

Perusahaan juga besar kemungkinan akan meminta kebijakan untuk melakukan restrukturisasi utang apabila suku bunga yang naik begitu tinggi, karena dapat mengancam operasional perusahaan dan berdampak pada proses bisnis. Bisa jadi, akan terjadi PHK dan badai ekonomi di negara tersebut.