Berdasarkan laporan dari jurnal investigatif seperti Journal of Transport Economics and Policy, kita dapat mengetahui bahwa sejarah perkembangan industri logistik di Indonesia tidak begitu panjang.
Pertama, logistik secara keseluruhan bisa kita ukur sejak zaman penjajahan dan juga sebelum penjajahan. Di mana kala itu, mayoritas jalur perdagangan berasal dari jalur laut dan meningkatnya kebutuhan akan rantai suplai tentu berimbas pada peningkatan penggunaan jasa logistik. Hal ini dikarenakan masyarakat global semakin melek akan kehadiran bangsa lain dan ingin melakukan aktivitas perdagangan pada komoditas seperti rempah-rempah, perak, baja, dan lain-lainnya. Rantai suplai kemudian berkembang untuk memfasilitasi lebih dari 7 miliar manusia yang ada di dunia sekarang ini.
Tidak banyak catatan sejarah tentang bisnis logistik pada zaman kolonial, namun, pada kala itu, pemerintahan Belanda membangun jalan, jalur kereta api, dan port untuk memudahkan mobilisasi armada dagang dari VOC walaupun pada akhirnya VOC bangkrut.
Pada zaman tersebut, pemerintahan kolonial Belanda memiankan peran penting dalam mengatur jalur perdagangan internasional, hal ini dikarenakan fokus utama pemerintahan kolonial pada saat itu adalah untuk mengekstrak sumber daya alam yang ada di Indonesia untuk kemudian diekspor ke negara Belanda dan negara lainnya.
Karena fokus utamanya adalah untuk mengekstrak dan mengekspor sumber daya demi memperkaya negara Belanda, maka, tidak banyak kontribusi yang diberikan oleh pemerintahan kolonial Belanda untuk membangun infrastruktur logistik baik domestik dan internasional di jalur perdagangan Indonesia.
Industri logistik sudah ada di Indonesia sejak zaman kolonial. Namun, perkembangannya baru terlihat ketika awal tahun 1980an hingga tahun 1990an. Perkembangan industri logistik di Indonesia bisa dibilang cukup lambat karena infrastruktur yang tidak memadai mulai dari akses jalan, tingginya ongkos transportasi, dan jauhnya jarak. Ketiga faktor yang sangat berkesinambungan.
Baca juga:
Barulah setelah era reformasi, ekonomi mengalami pemulihan secara besar-besaran. Pemerintah mulai mengimplementasikan kebijakan untuk mengembangkan sektor logistik, termasuk port baru, bandara, dan pembangunan jalan tol serta jalur kereta yang diprakarsai oleh banyak institusi pemerintah seperti Pelindo dan Waskita Karya.
Selain itu, dengan hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Perdagangan Bebas di Indonesia berkontribusi besar pada perkembangan industri logistik. Dengan menggarap banyaknya investor untuk masuk ke Indonesia, tentunya jasa logistik juga akan semakin tinggi demandnya.
Semenjak tahun 2008, industri logistik semakin berkembang jauh lebih tinggi lagi dengan adanya situs eCommerce. Kini, jasa logistik seperti kurir sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat di Indonesia, hal itu juga dibarengi dengan tingginya tingkat transaksi di eCommerce.
Selain jasa kurir, jasa logistik lainnya yang perkembangannya pesat adalah freight forwarding untuk ekspor impor. Kini, banyak sekali orang yang ingin melakukan impor barang dari China karena lebih murah, nah untuk melakukan impor tersebut tentu saja diperlukan jasa logistik.
Ada beberapa perusahaan logistik yang menjadi pemain utama dalam industri ini, perusahaan itu adalah:
Dalam data yang dirilis oleh Statista dan Allied Market Research pada tahun 2022, kehadiran digitalisasi dan perkembangan platform eCommerce di dunia menjadi kunci utama dalam perkembangan logistik di dunia. Berapa nilai industri logistik saat ini? Nilai industri logistik saat ini adalah $9 triliun USD atau senilai Rp 135.000 triliun. Asia memiliki market share terbanyak dalam industri logistik.
Baca juga: Kenapa Banyak Orang Kini Berjualan di eCommerce
Dan dari perkembangan industri logistik ini melahirkan juga lini bisnis baru yakni 3PL (Third Party Logistics) atau logistik pihak ketiga, di mana saat ini banyak manufaktur atau pabrik yang outsource urusan logistik mereka ke pihak ketiga dengan menggunakan jasa 3PL seperti Freight Forwarding, Customs Clearance, dan lain sebagainya. Contoh perusahaan 3PL yang menangani end-to-end solusi logistik adalah Uniair Cargo (PT Uniair Indotama Cargo).
Perkembangan eCommerce juga melahirkan layanan baru dalam lini industri logistik seperti pengiriman kurir same day dan one day service. Industri logistik kemudian semakin berkembang jauh diikuti oleh rasio penetrasi digital di seluruh dunia yang ada saat ini.
Baca juga: Perbandingan Jualan di Tokopedia vs Shopee
Begitulah kurang lebih sejarah industri logistik di Indonesia. Ke depannya, logistik tentu akan semakin meningkat karena jumlah populasi manusia terus meningkat dan demand belanja online juga semakin tinggi. Tentu saja, pesaing dalam dunia logistik akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Bahkan, J&T Express, startup logistik yang baru saja terjun ke industri logistik pada tahun 2015 sudah mencapai nilai valuasi hingga $20 miliar USD. Hal ini tidak lepas dari kontribusi eCommerce sebagai pendapatan terbesarnya.