News

Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak bagi Orang Tua

Dana pendidikan adalah hal terpenting karena dapat menyokong edukasi anak, jika orang tua tidak menyiapkan dana pendidikan untuk anak, maka dari mana anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak? Inilah yang menjadi kekhawatiran bagi banyak orang tua, tidak memiliki dana yang cukup untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak dari sekolah dasar hingga ke jenjang perkuliahan. Oleh karena itu, mari kita bahas lebih lanjut tentang cara menyiapkan dana pendidikan anak bagi orang tua.

Baca juga: Apakah Indonesia Akan Mengalami Housing Bubble?

Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia, bahkan ada pepatah yang menyebutkan “hanya dengan pendidikan kamu dapat terbebas dari rantai kemiskinan”. Artinya, bukan hanya membuat hidup kita lebih baik atau lebih bahagia, pendidikan juga membuka kesempatan yang besar untuk membuat seseorang menjadi sukses.

Oleh karenanya, banyak sekali orang tua yang ingin anaknya bisa sampai lulus kuliah, atau bahkan kuliah di luar negeri, demi masa depan sang anak yang cerah. Tapi biasanya, kendala utamanya ada di kondisi finansial orang tua. Seringkali kita temukan anak yang putus sekolah atau anak yang putus kuliah hanya karena tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan. Sudah apply beasiswa tapi kuotanya terbatas, lagi-lagi terbatas pada kondisi finansial dan rantai keterpurukan.

Baca juga: Dampak Positif Belanja Online untuk Pertumbuhan Ekonomi

Bagaimana Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak?

Biaya pendidikan lambat laun tentunya akan semakin meningkat, jika tidak dipersiapkan dari sekarang, yang ada beban finansial di masa depan akan semakin berat. Mari kita bahas satu per satu tentang cara menyiapkan dana pendidikan anak.

1. Menambah sumber pendapatan

Tentunya kamu mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam keuangan rumah tangga, tapi, jika kamu merasa bahwa saat ini pendapatan kamu tidak cukup untuk menyisakan uang pendidikan untuk anak, maka alangkah baiknya kamu menambah sumber pendapatan.

Mintor melihat bahwa teman-teman di kantor juga memiliki usaha sampingan, walaupun nominalnya kecil hanya berkisar ratusan ribu, setidaknya itu cukup membantu untuk menambah pendapatan. Kamu bisa belajar dengan jadi freelance untuk beberapa bidang seperti desain grafis, programming, mengajar, jadi konsultan, atau bisnis sampingan lainnya yang bisa kamu jalankan. Hal ini berlaku untuk kamu yang saat ini berstatus kerja full time, tapi jika kamu punya bisnis dan ingin menambah pendapatan, kamu bisa atur ulang strategi bisnis untuk memotong cost.

Intinya adalah untuk streamline pendapatan dan pengeluaran, sehingga kamu bisa lihat peluang atau kesempatan untuk menabung uang lebih banyak agar dana pendidikan anak mencukupi hingga ke jenjang perkuliahannya.

Baca juga: Apa yang Terjadi Apabila Suku Bunga Naik?

2. Mengetahui biaya masing-masing sekolah

Kalau di Indonesia, sekolah-sekolah negeri itu gratis, ya mungkin bayar untuk buku, seragam, dan lainnya. Tapi, jika sekolah swasta, ada biaya-biaya lainnya yang harus ditanggung oleh orang tua. Mungkin alangkah baiknya untuk meninjau terlebih dahulu, jika ingin anak kamu ke sekolah yang bergengsi dan elite, pastikan juga dana atau kondisi finansial kamu mencukupi.

Tapi, jika kondisi finansial kamu terbatas, kamu bisa cari alternatif lain yakni dengan memasukkan anak kamu ke sekolah negeri. Atau jika kursi sekolah negeri terbatas, kamu bisa bandingkan sekolah swasta dari segi biayanya dan kualitas pendidikan yang diberikan sekolah tersebut.

3. Cari beasiswa dan keringanan biaya pendidikan lainnya

Beasiswa ini sangat membantu bagi orang-orang dengan keterbatasan finansial yang ingin melanjutkan pendidikannya. Program beasiswa membantu membayarkan biaya pendidikan sepenuhnya serta bagi beberapa beasiswa juga membantu untuk menambah uang jajan.

Keringanan biaya lainnya ini bisa jadi merupakan program subsidi pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Ya salah satunya tadi dengan pendidikan di sekolah negeri yang gratis. Atau dengan menerbitkan KIP kuliah untuk membantu meringankan biaya kuliah per semesternya.

Gali informasi sedalam-dalamnya, jangan sampai biaya menjadi penghalang untuk akses pendidikan yang layak.

4. Selalu siapkan dana darurat 20x pendapatan bulanan

Ya ini sebenarnya adalah rencana kontingensi. Hidup di dunia ini sangat tidak terduga dan tantangan finansial akan selalu datang kapan saja. Misal, terjadi badai PHK besar-besaran di tempat orang tua bekerja, atau bisnis yang melambat perkembangannya.

Cari cara untuk menyiapkan tabungan atau dana darurat yang melebihi 20x lipat pendapatan bulanan. Misalnya, kamu dari sekarang harus mulai menyisihkan lebih banyak uang agar dana pendidikan mencukupi. Atau misalnya, kamu bisa mengurangi pengeluaran bulanan dalam rumah tangga, hal-hal yang tidak diperlukan tidak usah dibeli.

Dana darurat ini juga yang membantu kamu untuk bisa survive setidaknya selama 20 bulan ke depan, ditambah dengan biaya pendidikan anak yang bisa jadi tahun depan ada kenaikan, atau ada event di sekolahnya maupun perkuliahannya.